Merpati merupakan binatang yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Mulai dari 2000 tahun yang lalu, merpati selalu dijadikan alat pengiriman pesan oleh Julius Caesar dari arena peperangan. Merpati juga digunakan dalam Perang Dunia II. Memang sebelum telegraf ditemukan pada tahun 1836, merpati menjadi cara tercepat dalam menyampaikan pesan. Bagaimana tidak? Jenis burung ini mampu terbang dengan kecepatan 40-50 mil per jam. Beberapa merpati bahkan mampu terbang 600 mil dalam sehari! Kemampuan mengagumkan inilah yang membuat merpati selalu menjadi ‘pak pos’ bagi manusia. Namun, yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana merpati mampu kembali setelah terbang sejauh ratusan mil?
Selain kemampuan mendeteksi medan magnet serta membaca arah matahari, penelitian lain juga melengkapi misteri seputar kekuatan navigasi burung merpati ini. Hans Wallraff mengungkapkan bahwa kemampuan navigasi burung merpati juga berasal dari distribusi spasial bebauan di atmosfer bumi. Hal ini diperkuat dengan eksperimen yang mengkondisikan pengeliminasian bebauan pada sangkar burung di tempat asalnya yang justru membuat burung kebingungan mencari sarangnya meski ia telah mendapatkan gambaran visual. Namun, mengenai manakah hasil penelitian yang paling benar yang mampu mengungkap misteri kecedasan merpati pos ini masih belum juga ditetapkan. Peneliti di seluruh dunia masih berusaha mengungkapnya.
good artikel, lam knal y..
BalasHapusi love the dove.. copas boleh kan??
BalasHapus